MATARAM – Kawasan selatan Lombok telah lama menjadi sentra blue economy atau ekonomi biru di Provinsi NTB, demikian disampaikan oleh Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi.
Pemerintah Provinsi NTB berharap agar pemerintah pusat memberikan perhatian besar terhadap pengembangan potensi kelautan di wilayah selatan, termasuk potensi lobster hingga rumput laut.
“Komitmen untuk menjadikan kawasan selatan kita sebagai sentra blue economy dengan kekayaan laut yang luar biasa. Dalam kaitan dengan rumput laut ini, kita akan mengembangkan sistem mekanisasi untuk budidaya dan pengolahan hulu-hilir,” ujar Lalu Gita Ariadi, Senin, 26 Februari 2024.
Teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), menjadi salah satu kawasan yang telah lama mengembangkan budidaya rumput laut.
Baca Juga:
Prabowo-Gibran Tetap Unggul di Empat TPS yang PSU di Mataram
Nelayan setempat telah lama melakukan budidaya rumput laut sebagai sumber pendapatan utama. Sekarang, pemerintah berencana untuk melakukan pengembangan lebih lanjut agar budidaya rumput laut dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat. Investor juga akan terlibat dalam pembangunan pabrik di Jerowaru dengan melibatkan masyarakat lokal.
“Akan ada pengembangan lebih lanjut di sana. Kawasan selatan akan menjadi sentra blue economy, terutama dengan potensi lobster dan lainnya,” tambahnya.
Baca Juga:
Tanam 35 Ribu Bibit Kayu di HKm Lestari, Dinas LHK NTB Ajak Semua Kalangan
Kunker Presiden Jokowi ke Jerowaru pada tanggal 29 Februari mendatang diharapkan akan menjadi momentum penting dalam membangkitkan usaha rumput laut di NTB. Provinsi ini menjadi salah satu daerah di Indonesia dengan produksi rumput laut terbanyak dan kualitas yang bagus.
“Dengan dukungan dari Pak Presiden, publikasi dan sosialisasi ekonomi ini akan semakin ditingkatkan,” ujar Gita.
Selanjutnya: Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur, Muhammad Zaenuddin, menyatakan…
